Mendesak pemerintah menghukum ormas/individu pendukung Israel

Dalam sambutannya yang dibacakan sang menantu, Habib Rizieq menyatakan bahwa massa 212 mendesak pemerintah menindak tegas setiap kelompok dan individu yang terang-terangan membela Zionis Israel. HRS meminta aparat turut menghukum siapa saja yang mengibarkan bendera Israel, membangun museum holocaust, hingga menyerang massa pendukung Palestina.

"Karena yang demikian itu telah nyata melanggar konstitusi yaitu Pembukaan UUD 1945 dan Permenlu RI nomor 3 tahun 2019, serta bisa menimbulkan keonaran dan kerusuhan seperti yg terjadi baru-baru Kota Bitung, Sulawesi Utara," kata Habib Rizieq dalam sambutannya.

"Mereka harus d tindak dengan tegas, bubarkan ormasnya, dan tangkap pengurusnya," paparnya menambahkan.

Dalam kesempatan itu, Rizieq juga menyampaikan apresiasi yang luar biasa terhadap pemerintah RI yang telah menyuarakan pembelaan dan dukungan terhadap Palestina selama ini, terutama sejak Israel menggempur lagi Jalur Gaza pada 7 Oktober lalu.

"Sampaikan terima kasih dan apresiasi yang sangat tinggi kepada Menteri Luar Negeri RI Ibu Retno Marsudi yang sejak dulu hingga saat ini tetap konsisten membela dan memperjuangkan kemerdekaan rakyat Palestina. Serta dengan sangat berani mengancam Israel di forum-forum resmi PBB," ucap Rizieq.

Minta pemilu 2024 digelar jujur dan adil

Rizieq juga meminta agar pemilihan umum 2024 pada Februari mendatang wajib digelar dengan jujur, adil, dan damai. Ia mendesak setiap peserta dan penyelenggara pemilu harus fokus, serius, dan tulus untuk berpolitik dengan akhlakul karimah, tanpa kecurangan, caci maki, hingga tanpa politik uang.

"Supaya masyarakat Indonesia tidak terpecah belah dan terpolarisasi," katanya.

Jaga persatuan NKRI

Dalam sambutannya, eks Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) ini juga menyerukan persatuan bangsa Indonesia. Habib Rizieq juga menyerukan seluruh warga dan umat Islam di Indonesia harus menjunjung tinggi Pancasila dan UUD 1945.

"Segenap bangsa Indonesia wajib menjaga persatuan dan kesatuan NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945," ucap Rizieq.

28 November 2024, 03:00 WIB

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Demo pro Palestina berlangsung di Kota Bandung, Selasa (7/5/2024) siang. Ratusan civitas dari Perguruan Tinggi Muhamadiyah dan Aisyiyah (PTMA) menggelar aksi demo di depan Gedung Sate, Kota Bandung. Mereka menyatakan dukungan terhadap Palestina.

Pantauan detikJabar pukul 11.30 WIB, seribuan mahasiswa hingga dosen menggelar aksi demo di depan Gedung Sate. Mereka memprotes perang yang tak kunjung berhenti di Gaza. Mahasiswa juga menyerukan aksi boikot terhadap produk-produk Israel.

"Kami dari PTMA melakukan aksi yang sama di berbagai kota di Indonesia, termasuk di Bandung hari ini dari Universitas Aisyiyah dan Universitas Muhamadiyah Bandung," ucap Plh Rektor Universitas Aisyiyah Bandung Siti Sabariah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Siti mengungkapkan, demo pro Palestina digelar serentak oleh seluruh PTMA di Indonesia. Menurutnya PTMA sepakat menyuarakan aksi bela Palestina dan mengecam apa yang dilakukan zionis Israel yang tidak berhenti menggempur Gaza.

"Meski kita jauh dari Palestina, tapi sebagai suatu bentuk dukungan moril kita harus menyuarakan hal ini, sehingga badan-badan dunia tergerak untuk membela saudara kita di sana (Palestina)," ujarnya.

"Kami salah satu poin tuntutannya kepada pemerintah untuk menyuarakan dukungan kepada Palestina dan mengecam negara pendukung Israel yang melakukan penindasan," imbuhnya.

Sementara itu, Rektor Universitas Muhammadiyah Bandung Herry Suhardiyanto menambahkan, demo pro Palestina ini merupakan bentuk untuk mewujudkan cita-cita proklamasi yang tertuang dalam Undang-undang Dasar 1945.

"Yang secara tegas menyatakan bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa, bahwa penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan," tegas Herry.

Herry menuturkan, Bandung sebagai tempat diselenggarakannya Konferensi Asia Afrika punya spirit untuk mengawal tegaknya konstitusi baik bagi bangsa sendiri maupun bangsa lain.

Dia mengungkapkan, dalam tegaknya konstitusi itu, penjajahan seperti apa yang dilakukan Israel terhadap Palestina harus segera dihentikan. Dia berharap Palestina bisa segera merdeka dan masyarakatnya hidup layak tanpa perang.

"Berikan kesempatan pada bangsa Palestina untuk hidup layaknya bangsa yang merdeka," pungkasnya.

Sementara itu, koordinator aksu Faisal Amien mengutuk tindakan Israel. Ia menyebut Israel melakukan perbuatan zalim.

"Aksi ini kita gaungkan bukan hanya sebagai warga Indonesia, bukan hanya sebagai kaum muslimin, tapi sebagai manusia yang peduli terhadap sesama manusia yang dizalimi, digenosida secara babi buta," ucap Faisal Amien Prawira selaku koordinator lapangan aksi bela Palestina.

Tampak sejumlah masyarakat juga turut bergabung alam aksi bela Palestina. Mereka menyuarakan kemerdekaan bagi Palestina dengan lantang menyerukan 'We Free Palestine'. Cuaca terik tak menyurutkan semangatkan demonstran untuk menyuarakan kebebasan Palestina.

"Dengan pesan yang kita gaungkan pada hari ini semoga warga Indonesia terbuka matanya atas jahatnya perlakuan yang telah dilakukan Israel kepada saudara kita di Palestina," ujar Faisal Amien.

demo di monas hari ini

Jumat, 18 Desember 2020

Jumat, 18 Desember 2020

Jumat, 18 Desember 2020

Rezim Assad Runtuh, Utusan Khusus PBB Serukan Keadilan di Suriah, Bukan Aksi Balas Dendam

Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.

Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.

© 2024 Trans Media, CNN name, logo and all associated elements (R) and © 2024 Cable News Network, Inc. A Time Warner Company. All rights reserved. CNN and the CNN logo are registered marks of Cable News Network, Inc., displayed with permission.

Ratusan ribu orang, Minggu (5/11) pagi, memadati lapangan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, untuk menunjukkan dukungan dan pembelaan pada hak-hak warga Palestina. Mereka mengenakan pakaian serba putih dan melambai-lambaikan bendera Palestina, atau mengenakan ikat kepala atau sorban berlambang bendera Palestina.

“Aksi hari ini adalah aksi aliansi bela Palestina yang merupakan bentuk kebersamaan seluruh elemen bangsa Indonesia yang cinta damai, lintas agama, kelompok dan partai politik,” kata Din Syamsuddin, tokoh Muslim yang menjadi penggagas demonstrasi damai itu.

Mantan ketua umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah itu merujuk pada beragam organisasi massa yang hadir dalam acara ini, antara lain Majelis Ulama Indonesia (MUI), Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Persekutuan Gereja Indonesia (PGI), Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI), Persatuan Umat Budha Indonesia (Permabudhi), Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia (Matakin), sejumlah universitas dan perguruan tinggi, pondok pesantren dan lainnya.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, yang ikut hadir bersama beberapa pejabat tinggi lainnya, tampaknya menjadi tokoh favorit. Sebelum berbicara, pihak penyelenggara memutar petikan video ketika Retno berpidato di forum Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada akhir Oktober lalu.

“Saya berbicara tidak saja dalam kapasitas sebagai menteri luar negeri, tetapi juga sebagai perempuan, ibu, dan nenek. Saya mohon hentikan pembunuhan ini, lindungi warga sipil, izinkan masuknya bantuan kemanusiaan. Gunakan hati Anda demi keadilan dan kemanusiaan,” demikian petikan video yang diputar di podium, yang disambut teriakan massa.

Tegaskan dukungan atas perjuangan Palestina

Saat berbicara di Monas, Retno menegaskan kembali dukungan kuat Pemerintah Indonesia atas perjuangan bangsa Palestina.

Ia menyampaikan rasa terima kasih atas bantuan dari seluruh masyarakat Indonesia yang disalurkan melalui berbagai lembaga kemanusiaan dan kemarin telah dikirim ke Palestina. Retno kemudian membacakan puisi karyanya sendiri, yang berjudul “Palestina Saudaraku.” Puisi itu memaparkan situasi yang dihadapi warga sipil Palestina dan dukungan Indonesia untuk Palestina.

“Aku dan Indonesiaku akan terus bersamamu sampai penjajah itu enyah dari rumahmu,” kata Retno membacakan puisinya.

Retno tidak menyebut penjajah yang dimaksudnya, tetapi jelas ditujukan kepada Israel yang saat ini sedang melancarkan serangan darat dan udara ke Gaza untuk memerangi kelompok militan Hamas.

Hamas melancarkan serangan ke Israel pada 7 Oktober lalu, yang menewaskan sedikitnya 1.400 warga Israel, terutama warga sipil. Hamas juga menculik sekitar 240 warga asing.

Israel membalas serangan itu dengan menyerang Gaza, yang merupakan benteng pertahanan Hamas. Daerah kantong yang dihuni sekitar dua juta orang itu kini luluh lantak. Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza mengatakan sedikitnya 9.448 orang tewas di wilayah itu, dan 140 orang lainnya di Tepi Barat.

Menteri Agama ajak salat gaib

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengajak massa yang hadir di Monas untuk melakukan salat gaib.

“Saya hanya ingin mengajak semua untuk sama-sama melakukan salat gaib untuk para syahid yang menjadi korban agresi Israel. Sekaligus mendoakan agar bangsa Palestina segera mendapatkan kedamaian, keadilan dan kemerdekaan,” ujar Yaqut.

Sejumlah pejabat tinggi lain yang juga ikut hadir dalam demonstrasi damai ini, antara lain Ketua Dewan Permusyawaratan Rakyat (DPR) Puan Maharani, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Sylviana Murni, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, mantan wakil presiden Jusuf Kalla, dan calon presiden (capres) dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan.

Ribuan Santri di Yogya Doa untuk Palestina

Pada Sabtu (4/11) malam, sepuluh sepuluh ribu santri di Pondok Pesantren Minggir, Sleman, DI Yogyakarta, juga memanjatkan doa untuk Palestina.

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD memimpin langsung acara itu bersama dengan pengasuh pondok Kiai Haji (KH) Ahmad Muwafiq.

Sebelum memimpin pembacaan doa, Mahfud menggarisbawahi kembali sikap Pemerintah Indonesia terhadap perang Israel-Hamas yang sudah menewaskan ribuan orang di kedua belah pihak.

“Sesuai dengan prinsip dan tujuan negara Indonesia yang menganut perdamaian dunia, maka rakyat dan pemerintah Indonesia mengutuk keras tindakan kekerasan dan pembantaian di Gaza Palestina oleh Israel” ujar Mahfud.

Ia juga menyebut Konferensi Asia Afrika pada 1955 ketika Presiden Sukarno saat itu menegaskan tidak akan pernah membuka hubungan diplomatik dengan Israel hingga Palestina meraih kemerdekaannya.

Pemerintah Indonesia pada Sabtu mengirimkan 51,5 ton bantuan kemanusiaan ke Palestina, berupa obat-obatan, makanan, selimut, perlengkapan anak-anak dan perempuan. [iy/em]

Ribuan massa munajat 212 menggelar reuni 212 di kawasan Monas, Jakarta, sejak Sabtu (2/12) dini hari.

Reuni 212 kali ini bertajuk 'Munajat untuk Kemenangan Palestina dan Keselamatan NKRI' ini rencananya digelar pada pukul 03.00 hingga 09.00 WIB.

Dalam aksi itu, Pembina PA 212 Habib Rizieq Shihab (HRS) menyampaikan sambutan yang dibacakan oleh Ketua SC Munajat Kubro sekaligus menantunya, Muhammad Bin Husein Al Atthas. Rizieq sendiri tidak hadir dalam aksi tersebut lantaran tengah menjaga istri yang sedang dirawat di rumah sakit.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam sambutannya, HRS melayangkan setidaknya tiga tuntutan dalam aksi reuni 212 kali ini. Berikut ketiga tuntutan itu: